Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Biasakan Tidur Dengan Kipas Angin Menyala! Inilah Bahaya yang Mengintaimu


Tidur dengan kipas angin menyala


Biasanya kita sulit tidur tanpa menyalakan kipas angin. Menyalakan kipas angin saat kondsi udara sedang panas dan hanya untuk menyegarkan udara serta memberi kesejukan di dalam suatu ruangan merupakan suatu kebiasaan kita. Udara yang panas dan terasa gerah saat tidur di malam hari kita sangat membutuhkan kipas angin sebagai alternatif yang bisa menyejukan udara.

Kadangkala kipas angin yang menyala berada tepat di hadapanmu yang langsung mengarah ke tubuhmu. Mungkin dampak dari bahaya kipas angin sekali ataupun dua kali belum terasa. Akan tetapi, jika setiap malam anda dengan sengaja mengarahkan kipas angin yang kencang langsung ke tubuhmu dapat berakibat fatal.

Bayangkan saja, udaya yang bercampur dengan karbon dioksida sisa dari hasil pernapasan yang ada di dalam kamarmu semalaman suntuk. Kamu juga berisiko meninggal dengan tiba-tiba akibat lemas kalau kipas angin dibiarkan menyala. Mari kita simak bahaya tidur di depan kipas angin sebagai berikut:

1. Nyeri otot

Angin yang menerpa dan berhembus secara berulang-ulang secara langsung menghadap pada tubuh kita, dapat berkurangnya produksi cairan lubrikasi. Kurangnya cairan lubrikasi menyebabkan otot terasa nyeri ketika bangun tidur, dikarenakan cairan lubrikasi berfungsi untuk menguatkan otot dan tulang sendi. Hal seperti ini terjadi jika semalaman tidur dengan kipas angin menyala.

2. Risiko terkena Infeksi Saluran Pernapasan (ISP)

Hembusan angin yang digerakkan oleh kipas angin itu tidak melalui proses penyaringan. Dampak bagi kesehatan yang timbul yaitu udara yang kemungkinan terdapat virus dan bakteri yang masuk secara langsung dalam mulut dan hidung kita.

Baca Juga: Kenali Penyebab Kanker Lambung Mulai Dari Sekarang

Hembusan atau terpaan udara yang tidak terpebaharui maka udara tersebut berpotensi untuk menyebarkan bakteri, dan kuman, sehingga kamu tidak sadar dalam menghirup udara yang sudah terkontaminasi kuman tersebut.

Bahaya tidur di depan kipas angin menyala juga berdampak terkena risiko infeksi saluran pernapasan (ISP) dan serangan asma. Penggunaan kipas angin secara terus menerus sangat merugikan bagi kesehatan kita apalagi saat tidur di malam hari.

3. Kulit menjadi kering

Selain sinar matahari yang menyebabkan kulit kita kering, hembusan dan terpaan kipas angin juga dapat menyebabkan kulit kita kering dan juga berdampak buruk bagi kencantikan kulit.

4. Tubuh kekurangan oksigen

Dampak berbahaya selanjutnya adalah tubuh akan kekurangan oksigen jika terlalu sering menyalakan kipas angin. Apabila area wajah terutama hidung dan mulut terkena terpaan kipas angin secara langsung di dalam ruangan apalagi ruangan yang tidak memiliki fentilasi.

Udara yang terperangkap di dalam ruangan tersebut tidak dapat diperbarharui sehingga oksigen yang dihirup oleh tubuh tidak dapat berfungnsi sehingga menyebabkan tubuh kita kekurangan oksigen.

5. Mudah terserang penyakit

Jika kamu menggunakan kipas angin dengan alasan untuk mengurangi atau menghilangkan keringat, itu merupakan kesalahan yang besar. Padahal, keringat berfungsi dalam mengatur suhu tubuh serta keseimbangan tubuh.

Keringat berguna untuk menjaga aktivitas sel imun, jika keringat kamu terhambat dan tidak keluar maka imunitas tubuh kamu akan menurun secara drastis sehingga keseimbangan tubuh menurun yang berakibat tubuh mudah terserang penyakit.

6. Mengalami dehidrasi

Dehidrasi merupakan suatu kondisi saat tubuh seseorang kehilangan banyak cairan, sehingga keseimbangan tubuh menjadi terganggu. Dehidrasi juga suatu kondisi dimana anda merasa pusing disertai haus, mulut kering, jarang buang air kecil, cepat merasa lelah, dan kulit kering.

Apabila tubuh seseorang berada terlalu lama dalam suatu ruangan yang dingin, tubuh dapat mengalami kekeringan. Berada dalam waktu yang lama dalam suatu ruangan dingin maka sangat cepat menyerap air dalam tubuh dari akibat kerja udara dingin.  Dehidrasi bisa membuat kelembaban tubuh menurun dan mengalami dehidrasi.

7. Penyakit Bell Palsy

Penyakit bell palsy sering dikenal dengan kulit wajah yang masih cantik atau yang masih tampan mendadak atau secara tiba-tiba seperti orang terkena stroke. Kamu bisa saja terserang oleh penyakit bell palsy ini, jika kau terlalu sering menggunakan kipas angin secara terus-menerus.

Angin yang menerpa pada bagian wajah anda sepanjang malam secara terus menerus dan berulang-ulang membuat sistem saraf yang berada di area wajah berubah menjadi tegang, sehingga sangat sulit dan susah untuk berekspresi.

Bell palsy merupakan sindrom yang dapat membuat kesulitan tersenyum bahkan sulit untuk tertawa akibat bagian wajah tertentu mengalami pembengkakan akibat terlalu lama di depan kipas angin dan kondisi wajah dalam suhu yang dingin.

Untuk penanganan penyakit bell palsy ini, yaitu biasakan untuk sering melakukan senam wajah atau olahraga wajah. Pastikan untuk menjaga kondisi tubuh dari kelelahan istirahat yang cukup dan memakan makanan yang bergizi dan kaya akan vitamin agar dapat mengurangi terkena risiko bell palsy.

8. Menyebabkan kematian

Apabila seseorang dalam batas waktu yang lama terkena hembusan kipas angin, maka dapat menyebabkan kematian secara tiba-tiba. Kipas angin yang menyala dapat membunuh kita secara mendadak apabila saat tidur dengan kipas angin yang menyala secara terus menerus dalam suatu ruangan yang tidak memiliki fentilasi udara.

Kematian mendadak disebabkan oleh meningkatnya kadar CO2 dan menurunnya kadar O2 dalam suatu ruangan. Apabila oksigen tersebut menipis, maka bisa saja kita mati.

9. Risiko terkena hipotermia

Hiportemia merupakan suatu kondisi mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu mengalami kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Hiportemia adalah penyakit yang terjadi di daerah dingin atau di daerah keinggian. Gejala hiportemia yaitu gejala dimana kondisi tubuh terasa amat kedinginan meskipun sedang di daratan.

Baca Juga: Cukup Gunakan Bahan Alami Ini Dan Dapatkan Bulu Mata Yang Lebat Dan Indah

Tubuh kedinginan dengan waktu yang lama bisa membuat pembuluh darah mengerut yang bisa menghambat aliran darah yang mengalir ke arah hidung, telinga, jari kaki dan jari tangan. Gejala hiportemia terjadi jika suhu kurang dari 36ºC maka tangan maupun kaki merasa dingin. Sedangkan hiportemia berat apabila 32ºC.